1. Ingin memberi tahu orang yang masih hidup tentang ampunan dan kenikmatan
yang telah mereka (orang yang shalih) dapatkan dari Allah Ta’ala atas amal
shalih yang telah mereka lakukan. Sebagaimana kisah tentang Ashhabu Yasin yang
dibunuh oleh kaumnya karena mereka berdakwah tauhid. Allah Ta’ala berfirman:
قِيلَ ٱدْخُلِ ٱلْجَنَّةَ ۖ قَالَ
يَٰلَيْتَ قَوْمِى يَعْلَمُونَ (26) بِمَا غَفَرَ لِى رَبِّى
وَجَعَلَنِى مِنَ ٱلْمُكْرَمِينَ (27)
"Dikatakan (kepadanya): "Masuklah ke
surga". Ia berkata: "Alangkah baiknya sekiranya kaumku mengetahui. Apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan
menjadikan aku termasuk orang-orang yang dimuliakan". (QS. Yasin: 26-27)
2. Orang yang mati syahid ingin hidup kembali agar bisa berjihad
lagi lalu mati syahid lagi
عَنْ
أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا أَحَدٌ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ يُحِبُّ أَنْ يَرْجِعَ
إِلَى الدُّنْيَا وَلَهُ مَا عَلَى الْأَرْضِ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا الشَّهِيدُ
يَتَمَنَّى أَنْ يَرْجِعَ إِلَى الدُّنْيَا فَيُقْتَلَ عَشْرَ مَرَّاتٍ لِمَا
يَرَى مِنْ الْكَرَامَةِ
Dari Anas bin Malik radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Tidak seorangpun yang masuk surga namun dia suka untuk kembali
ke dunia, karena menurutnya di dunia tidak ada yang bernilai sedikit pun,
kecuali orang yang mati syahid dimana dia berkeinginan untuk kembali ke dunia
kemudian berperang lalu terbunuh hingga sepuluh kali karena dia melihat
keistimewaan karamah (mati syahid). (HR. al-Bukhari)
3. Ingin kembali ke dunia walau hanya sebentar untuk beramal shalih
﴿ حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ
الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ * لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا
تَرَكْتُ كَلَّا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ
إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ ﴾
(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada
seseorang dari mereka, dia berkata, "Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke
dunia), agar aku berbuat amal yang
saleh terhadap yang telah aku tinggalkan.” Sekali-kali tidak Sesungguhnya itu
adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding
sampai hari mereka dibangkitkan. (QS.
Al-Mukminun: 99 – 100)
Dalam ayat lain Allah Ta’ala
berfirman:
أَن تَقُولَ نَفْسٌ يَٰحَسْرَتَىٰ عَلَىٰ مَا فَرَّطتُ فِى
جَنۢبِ ٱللَّهِ وَإِن كُنتُ لَمِنَ ٱلسَّٰخِرِينَ (56) أَوْ تَقُولَ لَوْ أَنَّ ٱللَّهَ هَدَىٰنِى
لَكُنتُ مِنَ ٱلْمُتَّقِينَ (57) أَوْ تَقُولَ حِينَ تَرَى ٱلْعَذَابَ لَوْ أَنَّ لِى كَرَّةً
فَأَكُونَ مِنَ ٱلْمُحْسِنِينَ (58) بَلَىٰ قَدْ جَآءَتْكَ ءَايَٰتِى فَكَذَّبْتَ بِهَا
وَٱسْتَكْبَرْتَ وَكُنتَ مِنَ ٱلْكَٰفِرِينَ (59)
Supaya jangan ada orang yang mengatakan:
"Amat besar penyesalanku atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban)
terhadap Allah, sedang aku sesungguhnya termasuk orang-orang yang memperolok-olokkan
(agama Allah). Atau supaya jangan ada yang
berkata: 'Kalau sekiranya Allah memberi petunjuk kepadaku tentulah aku termasuk
orang-orang yang bertakwa'. Atau supaya
jangan ada yang berkata ketika ia melihat azab 'Kalau sekiranya aku dapat
kemnbali (ke dunia), niscaya aku akan termasuk orang-orang berbuat baik'.
(Bukan demikian) sebenarya telah datang
keterangan-keterangan-Ku kepadamu lalu kamu mendustakannya dan kamu
menyombongkan diri dan adalah kamu termasuk orang-orang yang kafir". (QS.Az-Zumar:
56-59)
4. Ingin kembali kedunia untuk bersedekah
{يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلا أَوْلادُكُمْ عَنْ
ذِكْرِ اللَّهِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ (9) وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا
رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ
لَوْلا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ
الصَّالِحِينَ (10) وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ
نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ (11) }
Hai orang-orang yang beriman, janganlah
harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang
siapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi. Dan
belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang
kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata, "Ya
Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu
yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang
saleh.” Dan Allah sekali-kali tidak akan
menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya.
Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Munafiqun: 9 - 11)
5. Berangan-angan sholat walau
hanya dua rakaat
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ
رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ مَرَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ عَلَى قَبْرٍ دُفِنَ حَدِيْثًا، فَقَالَ رَكْعَتَانِ خَفِيْفَتَانِ مِمَّا
تَحْقِرُوْنَ وَتَنَفَّلُوْنَ، يَزِيْدُهُمَا هَذَا فِيْ عَمَلِهِ أَحَبُّ إِلَيْهِ
مِنْ بَقِيَّةِ دُنْيَاكُمْ
Dari Abu
Hurairah radhiallahu’anhu berkata: Nabi shallallahu’alaihiwasallam melewati
sebuah kuburan yang baru saja dimakamkan jenazahnya, lalu beliau bersabda
(kepada para shahabat) :“Dua rakaat ringan yang kalian remehkan dan sunnah,
kalau ditambahkan kepada timbangan amalan orang ini (yang sudah dikubur) lebih
baik daripada harta dunia kalian semua.” [HR. Ath-Thabrani].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar