Secara asal manusia memiliki angan-angan yang
tidak ada batasnya, bahkan ketika mereka sudah tuapun angan-angan mereka masih
muda (panjang). Sebagaimana dalam sebuah hadits riwayat imam al-Bukhari, dari Abu
Hurairah radhiallahu’anhu berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu’alaihi
wasallam bersabda:
لا يَزَالُ قَلْبُ الْكَبِيرِ شَابّا فِي
اثنَتيْنِ: فِي حُبِّ الدُنْيَا، وَطولِ الأَمَلِ
“Senantiasa hati
seorang yang sudah tua tetap muda dalam dua hal: cinta dunia dan panjang
angan-angan”
Dan iblis dahulu berhasil membujuk nabi Adam untuk melanggar
larangan Allah Ta’ala dengan cara memberikan angan-angan panjang yang kosong,
sebagaimana dikisahkan dalam firman-Nya:
فَوَسْوَسَ إِلَيْهِ ٱلشَّيْطَٰنُ
قَالَ يَٰٓـَٔادَمُ هَلْ أَدُلُّكَ عَلَىٰ شَجَرَةِ ٱلْخُلْدِ وَمُلْكٍ لَّا
يَبْلَىٰ
Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat
kepadanya, dengan berkata: "Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu
pohon kekekalan dan kerajaan yang tidak akan binasa?" (QS. Thaha: 120)
فَوَسْوَسَ
لَهُمَا ٱلشَّيْطَٰنُ لِيُبْدِىَ لَهُمَا مَا وُۥرِىَ عَنْهُمَا مِن سَوْءَٰتِهِمَا
وَقَالَ مَا نَهَىٰكُمَا رَبُّكُمَا عَنْ هَٰذِهِ ٱلشَّجَرَةِ إِلَّآ أَن
تَكُونَا مَلَكَيْنِ أَوْ تَكُونَا مِنَ ٱلْخَٰلِدِينَ
Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada
keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu
auratnya dan syaitan berkata: "Tuhan kamu tidak melarangmu dan mendekati
pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak
menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga)". (QS. Al-A’raf: 20)
Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam melarang kita terlalu panjang angan-angan dan memerintahkan kita untuk
menjadikan kehidupan dunia hanya tempat singgah sementara saja. Sebagaimana
dalam sebuah hadits
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ
عَنْهُمَا، قَالَ: أَخَذَ رَسُولُ اللهِ ﷺ بِمَنْكِبَيَّ، فَقَالَ: «كُنْ فِي
الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيْل
وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا
يَقُوْلُ: إِذَا أَمْسَيْتَ فَلَا تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ، وَإِذَا أَصْبَحْتَ
فَلَا تَنْتَظِرِ المَسَاءَ. وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ، وَمِنْ حَيَاتِكَ
لِمَوْتِكَ. رَوَاهُ البُخَارِيُّ.
Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu
‘anhuma berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memegang
kedua pundakku, lalu bersabda, “Jadilah engkau di dunia seperti orang asing
atau seorang musafir.”
Ibnu ‘Umar radhiyallahu
‘anhuma berkata, “Jika kamu memasuki sore hari, maka jangan
menunggu pagi hari. Jika kamu memasuki pagi hari, maka jangan menunggu sore
hari. Manfaatkanlah sehatmu sebelum sakitmu, dan hidupmu sebelum matimu.”
(HR. Bukhari, no. 6416)
Sesungguhnya panjang angan-angan akan melalaikan kita dari
mengingat kematian, padahal kematian itu bisa datang secara tiba-tiba dan
kematian adalah sesuatu yang pasti akan datang yang akan memutus angan-angan
manusia.
قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الذِي
تَفِرّونَ مِنْهُ فإِنَّهُ مُلاقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ
وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ ﴾ [الجمعة: 8].
Katakanlah: "Sesungguhnya
kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan
menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui
yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu
kerjakan". (QS. Al-Jumuah: 8)
كُلّ نَفْسٍ ذائِقَة الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفوْنَ أجُورَكُمْ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ
فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إلا مَتَاعُ الْغُرُورِ ﴾ [آل عمران: 185].
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari
kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan
dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu
tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (QS. Ali Imran: 185)
Seorang penyair pernah berkata:
إِنَّا لَنَفْرَحُ بِالْأَيَّامِ نَقْطَعُهَا وَكُلُّ يَوْمٍ مَضَى
يُدْنِيْ مِنَ الْأَجَلِ
“Sesungguhnya
kita berbahagia dengan hari yang kita lalui, (padahal) setiap hari yang lalui
mendekatkan kita kepada kematian”
Dalam syair lain dikatakan:
فَيَا مَنْ بِدُنْيَاهُ اِشْتَغَلَ وَ غَرَّهُ طُوْلُ الْأَمَلِ
"Wahai yang sibuk dengan dunianya dan terbuai dengan
angan-angannya"
الْمَوْتُ يَأْتِيْ بَغْتَةٌ وَ الْقَبْرُ صُنْدُوْقُ الْعَمَلِ
“Kematian
itu datang tiba-tiba, dan kuburan adalah kotak amalnya”
Imam Syafi’i rahimahullah
dalam syairnya berkata:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar