ANGAN-ANGAN MANUSIA (BAGIAN 2)


ANGAN-ANGAN MANUSIA
(Bagian 2)

Secara asal manusia memiliki angan-angan yang tidak ada batasnya, bahkan ketika mereka sudah tuapun angan-angan mereka masih muda (panjang). Sebagaimana dalam sebuah hadits riwayat imam al-Bukhari, dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda:

لا يَزَالُ قَلْبُ الْكَبِيرِ شَابّا فِي اثنَتيْنِ: فِي حُبِّ الدُنْيَا، وَطولِ الأَمَلِ

“Senantiasa hati seorang yang sudah tua tetap muda dalam dua hal: cinta dunia dan panjang angan-angan”


Sumber foto : Darpan - Unsplash

Dan iblis dahulu berhasil membujuk nabi Adam untuk melanggar larangan Allah Ta’ala dengan cara memberikan angan-angan panjang yang kosong, sebagaimana dikisahkan dalam firman-Nya:

فَوَسْوَسَ إِلَيْهِ ٱلشَّيْطَٰنُ قَالَ يَٰٓـَٔادَمُ هَلْ أَدُلُّكَ عَلَىٰ شَجَرَةِ ٱلْخُلْدِ وَمُلْكٍ لَّا يَبْلَىٰ

Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata: "Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon kekekalan dan kerajaan yang tidak akan binasa?" (QS. Thaha: 120)

فَوَسْوَسَ لَهُمَا ٱلشَّيْطَٰنُ لِيُبْدِىَ لَهُمَا مَا وُۥرِىَ عَنْهُمَا مِن سَوْءَٰتِهِمَا وَقَالَ مَا نَهَىٰكُمَا رَبُّكُمَا عَنْ هَٰذِهِ ٱلشَّجَرَةِ إِلَّآ أَن تَكُونَا مَلَكَيْنِ أَوْ تَكُونَا مِنَ ٱلْخَٰلِدِينَ

Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata: "Tuhan kamu tidak melarangmu dan mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga)". (QS. Al-A’raf: 20)

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam melarang kita terlalu panjang angan-angan dan memerintahkan kita untuk menjadikan kehidupan dunia hanya tempat singgah sementara saja. Sebagaimana dalam sebuah hadits
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: أَخَذَ رَسُولُ اللهِ ﷺ بِمَنْكِبَيَّ، فَقَالَ: «كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيْل

وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا يَقُوْلُ: إِذَا أَمْسَيْتَ فَلَا تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ، وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلَا تَنْتَظِرِ المَسَاءَ. وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ، وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ. رَوَاهُ البُخَارِيُّ.

        Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memegang kedua pundakku, lalu bersabda, “Jadilah engkau di dunia seperti orang asing atau seorang musafir.”

        Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata, “Jika kamu memasuki sore hari, maka jangan menunggu pagi hari. Jika kamu memasuki pagi hari, maka jangan menunggu sore hari. Manfaatkanlah sehatmu sebelum sakitmu, dan hidupmu sebelum matimu.” (HR. Bukhari, no. 6416)

Sesungguhnya panjang angan-angan akan melalaikan kita dari mengingat kematian, padahal kematian itu bisa datang secara tiba-tiba dan kematian adalah sesuatu yang pasti akan datang yang akan memutus angan-angan manusia.

 قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الذِي تَفِرّونَ مِنْهُ فإِنَّهُ مُلاقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ  [الجمعة: 8].

    Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan". (QS. Al-Jumuah: 8)

 كُلّ نَفْسٍ ذائِقَة الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفوْنَ أجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إلا مَتَاعُ الْغُرُورِ  [آل عمران: 185].

    Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (QS. Ali Imran: 185)

Seorang penyair pernah berkata:


إِنَّا لَنَفْرَحُ بِالْأَيَّامِ نَقْطَعُهَا  وَكُلُّ يَوْمٍ مَضَى يُدْنِيْ مِنَ الْأَجَلِ

“Sesungguhnya kita berbahagia dengan hari yang kita lalui, (padahal) setiap hari yang lalui mendekatkan kita kepada kematian”

Dalam syair lain dikatakan:

فَيَا مَنْ بِدُنْيَاهُ اِشْتَغَلَ وَ غَرَّهُ طُوْلُ الْأَمَلِ

"Wahai yang sibuk dengan dunianya dan terbuai dengan angan-angannya"

الْمَوْتُ يَأْتِيْ بَغْتَةٌ                  وَ الْقَبْرُ صُنْدُوْقُ الْعَمَلِ

“Kematian itu datang tiba-tiba, dan kuburan adalah kotak amalnya”

        Imam Syafi’i rahimahullah dalam syairnya berkata:

 تَزُوْلُ عَنِ الدُّنْيَا فَإِنَّكَ لاَ تَدْرِيْ   إِذَا جَنَّ عَلَيْكَ اللَّيْلُ هَلْ تَعِيْشُ إِلَى الْفَجْرِ

Kamu pasti akan meninggalkan dunia dan kamu tidak mengetahui

Apabila malam tiba apakah kamu akan tetap hidup sampai besok pagi
فَكَمْ مِنْ صَحِيْحٍ مَاتَ مِنْ غَيْرِ عِلَّةٍ # وَكَمْ مِنْ سَقِيْمٍ عَاشَ حِيْنًا مِنَ الدَّهْرِ
Berapa banyak orang sehat yang meninggal tanpa sakit lagi
Berapa banyak orang sakit yang tetap hidup bertahun-tahun lagi
وَكَمْ مِنْ فَتًى أَمْسَى وَأَصْبَحَ ضَاحِكًا # وَأَكْفَانُهُ فِى الْغَيْبِ تُنْسَجُ وَهْوَ لاَ يَدْرِيْ
Berapa banyak anak muda yang tertawa-tawa ketika sore dan pagi
Padahal kain kafannya sedang dijahit sedang dia tidak menyadari
فَمَنْ عَاشَ أَلْفًا وَأَلْفَيْنِ # فَلاَ بُدَّ مِنْ يَوْمٍ يَسِيْرُ إِلَى الْقَبْرِ
Barangsiapa dapat hidup seribu atau dua ribu tahun lagi
Ia akan mendatangi kubur dan itu sudah pasti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar