Sesungguhnya sebuah musibah atau kerugian yang amat besar adalah ketika seseorang sudah capek-capek mengerahkan segala tenaga dan waktunya, menghabiskan sejumlah besar hartanya demi mendapatkan pahala yang besar, akan tetapi ternyata pahala yang sudah dia kumpulkan terhapus dan sirna karena kecerobohan yang dia lakukan, karena dia melakukan sebuah amalan yang dapat menghanguskan pahalanya.
Dan diantara amalan
yang dapat menghapus pahala seseorang adalah:
1. Kesyirikan
Yaitu menyekutukan Allah Ta’ala dalam ibadah
atau beribadah kepada selain Allah Ta’ala. Allah Ta’ala mengancam akan
menghapus pahala orang yang berbuat syirik kepada-Nya, sebagaimana firman-Nya:
﴿ وَلَقَدْ
أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ
لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ ﴾ [الزمر: 65]
“Dan
sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu.
"Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan
tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Az-Zumar: 65).
﴿ ذَلِكَ
هُدَى اللَّهِ يَهْدِي بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَلَوْ أَشْرَكُوا
لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ ﴾ [الأنعام: 88]
“Itulah
petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang
dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka mempersekutukan
Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.” (QS.
Al-An’am: 88).
﴿ مَا
كَانَ لِلْمُشْرِكِينَ أَنْ يَعْمُرُوا مَسَاجِدَ اللَّهِ شَاهِدِينَ عَلَى
أَنْفُسِهِمْ بِالْكُفْرِ أُولَئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ وَفِي النَّارِ هُمْ
خَالِدُونَ ﴾ [التوبة: 17(
“Tidaklah pantas orang-orang musyrik (yang
berbuat kesyirikan) itu memakmurkan masjid-masjid Allah, sedang mereka mengakui
bahwa mereka sendiri kafir. Itulah orang-orang yang sia-sia pekerjaannya
(terhapus pahalanya), dan mereka kekal di dalam neraka.” (QS. At-Taubah: 17).
Dan Allah
Ta’ala mengibaratkan pahala orang yang berbuat kesyirikan seperti fatamorgana,
disangkanya ada tetapi ternyata setelah didatangi tidak ada apa-apa. Allah
Ta’ala berfirman:
وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَعْمَالُهُمْ
كَسَرَابٍۢ بِقِيْعَةٍ يَّحْسَبُهُ الظَّمْاٰنُ مَاۤءً ۗ حَتّٰٓى اِذَا جَاۤءَهٗ لَمْ يَجِدْهُ شَيْـًٔا وَّوَجَدَ اللّٰهَ عِنْدَهٗ فَوَفّٰىهُ حِسَابَهٗ ۗ وَاللّٰهُ سَرِيْعُ الْحِسَابِ ۙ ﴿النور : ۳۹﴾
“Dan orang-orang yang kafir, amal
perbuatan mereka seperti fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air
oleh orang-orang yang dahaga, tetapi apabila (air) itu didatangi tidak ada apa
pun. Dan didapatinya (ketetapan) Allah baginya. Lalu Allah memberikan kepadanya
perhitungan (amal-amal) dengan sempurna dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya”.
(QS. An-Nur: 39).
2. Murtad
(keluar dari agama islam)
Allah
Ta’ala mengancam orang yang murtad dengan terhapusnya pahala yang dahulu dia
kumpulkan ketika masih beragama islam.
﴿
وَمَنْ يَرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُولَئِكَ
حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَأُولَئِكَ أَصْحَابُ
النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ ﴾ )البقرة:
217(
“Barangsiapa yang murtad di antara
kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang
sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka,
mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah: 217).
3. Mengingkari
ayat-ayat Allah Ta’ala
Allah Ta’ala berfirman dalam beberapa ayat al-Quran :
﴿ إِنَّ
الَّذِينَ يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ النَّبِيِّينَ بِغَيْرِ
حَقٍّ وَيَقْتُلُونَ الَّذِينَ يَأْمُرُونَ بِالْقِسْطِ مِنَ النَّاسِ
فَبَشِّرْهُمْ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ * أُولَئِكَ
الَّذِينَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَمَا لَهُمْ مِنْ
نَاصِرِينَ ﴾ [آل عمران: 21، 22]
Sesungguhnya
orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa
alasan yang benar dan membunuh orang-orang yang menyuruh manusia berbuat adil,
maka gembirakanlah mereka bahwa mereka akan menerima siksa yang pedih. Mereka
itu adalah orang-orang yang lenyap (pahala) amal-amalnya di dunia dan akhirat,
dan mereka sekali-kali tidak memperoleh penolong. (QS. Ali Imran: 21-22).
﴿ وَالَّذِينَ
كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا وَلِقَاءِ الْآخِرَةِ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ هَلْ
يُجْزَوْنَ إِلَّا مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ ﴾ [الأعراف: 147]
“Dan
orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan mendustakan pertemuan hari
akhirat, sia-sialah perbuatan mereka. Mereka tidak diberi balasan selain dari
apa yang telah mereka kerjakan”. (QS. Al-A’raf: 147).
﴿ أُولَئِكَ
الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ وَلِقَائِهِ فَحَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ
فَلَا نُقِيمُ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَزْنًا ﴾ )الكهف:
105(
“Mereka
itu orang-orang yang mengingkari terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (ingkar
terhadap) perjumpaan dengan Dia, maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami
tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat”. (QS.
Al-Kahfi: 105).
4. Membenci apa yang ada dalam al-Quran dan
Mengikuti apa yang dimurkai oleh Allah Ta’ala.
Allah Ta’ala berfirman:
﴿ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَرِهُوا مَا
أَنْزَلَ اللَّهُ فَأَحْبَطَ أَعْمَالَهُمْ ﴾ [محمد: 9]
“Yang
demikian itu adalah karena Sesungguhnya mereka benci kepada apa yang diturunkan
Allah (Al Quran) lalu Allah menghapuskan (pahala-pahala) amal-amal mereka.”
(QS. Muhammad: 9).
﴿ ذَلِكَ
بِأَنَّهُمُ اتَّبَعُوا مَا أَسْخَطَ اللَّهَ وَكَرِهُوا رِضْوَانَهُ فَأَحْبَطَ
أَعْمَالَهُمْ ﴾ )محمد: 28(
“Yang
demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka mengikuti apa yang menimbulkan
kemurkaan Allah dan karena mereka membenci keridhaan-Nya, sebab itu Allah
menghapus (pahala) amal-amal mereka”. (QS. Muhammad: 28).
5. Nifaq/Munafiq, yaitu menyembunyikan kekafiran
dalam hatinya dan menampakkan keislaman
Allah Ta’ala berfirman:
﴿ أَشِحَّةً
عَلَيْكُمْ فَإِذَا جَاءَ الْخَوْفُ رَأَيْتَهُمْ يَنْظُرُونَ إِلَيْكَ تَدُورُ
أَعْيُنُهُمْ كَالَّذِي يُغْشَى عَلَيْهِ مِنَ الْمَوْتِ فَإِذَا ذَهَبَ الْخَوْفُ
سَلَقُوكُمْ بِأَلْسِنَةٍ حِدَادٍ أَشِحَّةً عَلَى الْخَيْرِ أُولَئِكَ لَمْ
يُؤْمِنُوا فَأَحْبَطَ اللَّهُ أَعْمَالَهُمْ وَكَانَ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ
يَسِيرًا ﴾ [الأحزاب: 19]
“Mereka
bakhil terhadapmu, apabila datang ketakutan (bahaya), kamu lihat mereka itu
memandang kepadamu dengan mata yang terbalik-balik seperti orang yang pingsan
karena akan mati, dan apabila ketakutan telah hilang, mereka mencaci kamu
dengan lidah yang tajam, sedang mereka bakhil untuk berbuat kebaikan. Mereka
itu tidak beriman, maka Allah menghapuskan (pahala) amalnya. Dan yang demikian
itu adalah mudah bagi Allah”. (QS. Al-Ahzab: 19).
﴿ فَتَرَى الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ يُسَارِعُونَ
فِيهِمْ يَقُولُونَ نَخْشَى أَنْ تُصِيبَنَا دَائِرَةٌ فَعَسَى اللَّهُ أَنْ يَأْتِيَ
بِالْفَتْحِ أَوْ أَمْرٍ مِنْ عِنْدِهِ فَيُصْبِحُوا عَلَى مَا أَسَرُّوا فِي
أَنْفُسِهِمْ نَادِمِينَ * وَيَقُولُ
الَّذِينَ آمَنُوا أَهَؤُلَاءِ الَّذِينَ أَقْسَمُوا بِاللَّهِ جَهْدَ
أَيْمَانِهِمْ إِنَّهُمْ لَمَعَكُمْ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فَأَصْبَحُوا
خَاسِرِينَ ﴾ )المائدة: 52،
53(
“Maka kamu akan melihat
orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang munafik) bersegera
mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata: "Kami takut akan
mendapat bencana". Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan
(kepada Rasul-Nya), atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya. Maka karena itu,
mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka.
Dan orang-orang yang beriman akan mengatakan: "Inikah orang-orang yang
bersumpah sungguh-sungguh dengan nama Allah, bahwasanya mereka benar-benar
beserta kamu?" Rusak binasalah segala amal mereka, lalu mereka menjadi
orang-orang yang merugi.” (QS. Al-Maidah; 52-53).
6. Memusuhi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam Allah Ta’ala berfirman:
﴿ إِنَّ
الَّذِينَ كَفَرُوا وَصَدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَشَاقُّوا الرَّسُولَ مِنْ
بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْهُدَى لَنْ يَضُرُّوا اللَّهَ شَيْئًا
وَسَيُحْبِطُ أَعْمَالَهُمْ ﴾ )محمد: 32(
“Sesungguhnya orang-orang kafir dan
(yang) menghalangi manusia dari jalan Allah serta memusuhi Rasul setelah
petunjuk itu jelas bagi mereka, mereka tidak dapat memberi mudharat kepada
Allah sedikitpun. Dan Allah akan menghapuskan (pahala) amal-amal mereka”. (QS.
Muhammad: 32).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar